Selasa, April 21, 2009

Tidurlah Nak !

Tidur memang tak berpengaruh langsung terhadap kecerdasan anak. Maksudnya, tidur cukup saja tidak otomatis membuat anak pintar. Yang benar, tidur cukup membuat fisik dan mental anak menjadi lebih kondusif. Nah, kondisi inilah yang berpengaruh pada kecerdasan anak.

Berdasarkan penelitian, selama tidur semua sel tubuh, termasuk sel otot, hati, ginjal, tulang sumsum, dan sel otak mengalami pemulihan. Bermodalkan tubuh yang bugar inilah anak diasumsikan akan lebih semangat melakukan sesuatu. Apalagi didukung oleh otak yang berfungsi dengan baik.


Selain itu, hormon-hormon pun lebih aktif diproduksi selagi tidur. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja otak dan melancarkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak. Dengan demikian sel-sel saraf semakin berkemungkinan memiliki pengetahuan yang permanen sifatnya.

Produksi kortisol sebagai salah satu hormon penting, mencapai titik tertinggi sejak tengah malam hingga pagi dini hari. Hormon ini berperan membantu anak dalam menghadapi stres yang dihadapinya setiap hari, disamping mengurangi kepenatan dan peradangan. Jadi, teramat wajar bila tidur malamnya kurang, anak jadi kelihatan loyo alias kurang vitalitas dan gampang uring-uringan. Ini karena minimnya produksi kortisol maupun rendahnya pemulihan sel-sel yang akhirnya membuat kemampuan tubuhnya jadi terbatas untuk melakukan berbagai kegiatan.


UNTUK KONSENTRASI DAN EKSPLORASI

Ketika energi berkurang dan tubuhnya mulai letih, si balita yang seolah tidak pernah capek bermain seringkali menjadi rewel, bukan? Kondisi itu juga menyebabkan anak tak lagi bisa berkonsentrasi menjalani aktivitasnya. Inilah saatnya si kecil perlu tidur. Dijamin, bila tidurnya cukup, anak akan segar kembali dan dapat bermain-main sambil berkonsentrasi dan bereksplorasi.

Jadi bisa disimpulkan, tidur sangat mendukung perkembangan kecerdasan anak.
Sama halnya dengan anak yang bersekolah dari pagi hingga siang hari. Sepulang sekolah dalam keadaan letih dia pasti akan sulit berkonsentrasi ketika diminta mengulang pelajaran. Bila dipaksakan mungkin hasilnya nihil. Lebih baik berikan kesempatan pada anak untuk beristirahat agar energinya kembali

Sumber : tabloid-nakita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar